13 Oktober 2024

19 Kelompok Gangster Dibubarkan, Pemkot Semarang Jamin Keamanan Masyarakat

Pemkot Semarang membubarkan 19 kelompok gangster untuk meningkatkan keamanan masyarakat. Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu menegaskan komitmen dalam menjaga ketertiban dengan melakukan patroli dan kerjasama dengan berbagai elemen masyarakat. sumber foto : semarangkota.go.id

Kabarejateng, Semarang – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menegaskan komitmen Pemkot Semarang dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Pernyataan ini disampaikan usai pengumuman pembubaran 19 kelompok gangster di Kota Semarang yang berlangsung di Mapolrestabes Semarang. Dalam acara tersebut, puluhan anggota gangster mendeklarasikan pembubaran diri dan menghentikan semua aktivitas yang telah meresahkan warga.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Pembubaran dan Pemusnahan Senjata Tajam

Setelah beberapa waktu terakhir masyarakat resah dengan keberadaan kelompok gangster, pembubaran ini diharapkan dapat mengembalikan ketenangan di Kota Semarang. “Hari ini telah dilakukan pembubaran gangster di Kota Semarang. Kami juga melakukan pemusnahan senjata tajam yang digunakan oleh para gangster,” ungkap Wali Kota yang akrab disapa Mbak Ita tersebut.

Dalam rapat paripurna yang dihadiri oleh berbagai unsur pemerintah, Mbak Ita menjelaskan bahwa tindakan ini merupakan hasil koordinasi yang intensif antara Pemkot, Polrestabes, dan Forkopimda. “Kami telah melakukan zoom meeting dengan seluruh lurah, camat, serta LPMK, RT/RW di seluruh Kota Semarang untuk membahas langkah-langkah strategis dalam menjaga keamanan,” tambahnya.

Langkah-Langkah Patroli Keamanan

Sebagai bagian dari strategi untuk menciptakan lingkungan yang aman, Pemkot Semarang mengaktifkan kembali patroli keamanan seperti yang dilakukan saat pandemi COVID-19. Patroli ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk Babinsa, Bhabinkamtibmas, lurah, dan camat. “Kami mulai menggerakkan dan memasifkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling) di setiap wilayah. Alhamdulillah, situasi tawuran dan korban sudah berkurang,” jelas Mbak Ita.

Meski demikian, tantangan masih ada. Provokasi di media sosial terkadang memicu ketegangan antara anggota gangster yang dapat memicu konflik. Oleh karena itu, Pemkot Semarang bersama Forkopimda dan kepolisian terus berupaya untuk menurunkan suhu panas di antara mereka. “Kami berkolaborasi dengan tokoh agama dan masyarakat untuk sepakat tidak ada lagi gangster di Kota Semarang,” tegasnya.

Jaminan Keamanan dari Pemkot Semarang

Mbak Ita menjamin bahwa berbagai upaya akan dilakukan untuk menjaga keamanan Kota Semarang. Penguatan kerjasama antara pemangku kepentingan di tingkat RT, RW, lurah, camat, dan aparat keamanan seperti TNI dan Polri menjadi kunci untuk menciptakan keamanan. “Masyarakat juga harus peka dan terlibat. Apabila ada kejadian, segera laporkan kepada pengampu wilayah, TNI, dan Polri,” ajaknya.

Pengawasan dan patroli secara masif diharapkan dapat menciptakan rasa aman bagi masyarakat. “Kami ingin Semarang menjadi kota yang kondusif, aman, dan nyaman untuk ditinggali,” imbuhnya.

Dengan langkah tegas yang diambil oleh Pemkot Semarang dalam membubarkan kelompok gangster, diharapkan masyarakat dapat kembali merasa aman dan nyaman. Tindakan ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk menjaga ketertiban dan keamanan publik. Upaya berkelanjutan yang melibatkan semua elemen masyarakat dan pemerintah akan menjadi fondasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik.

Tag:

  • Pembubaran Gangster,Keamanan Kota Semarang,Wali Kota Semarang,Patroli Keamanan,Forkopimda Semarang

Sumber berita : Pemkot Semarang

About The Author