Diklat PRESTASI: Wamenag Harap Pejabat Kemenag Jadi Teladan Pemberantasan Korupsi

Kabarejateng – Inspektorat Jenderal Kementerian Agama (Itjen Kemenag) bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelenggarakan Pelatihan Refleksi dan Aktualisasi Integritas (PRESTASI) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki kewenangan strategis di lingkungan Kementerian Agama. Kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Tujuan Pelatihan PRESTASI

Kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri dan Pejabat Tinggi Pratama di Kementerian Agama. Inspektur Jenderal Kemenag, Faisal Ali Hasyim, menyampaikan harapannya agar para peserta dapat menjadi agen perubahan dan role model dalam lingkungan kerja mereka, terutama dalam upaya memberantas korupsi.

“Kami berkomitmen untuk terus memperkuat integritas dan tata kelola yang baik dalam setiap kegiatan di Kemenag. Kami mendorong terbitnya petunjuk teknis untuk dana BOS dan komite, serta implementasi layanan transformasi digital melalui audit SPBE,” jelas Faisal di Pusdiklat Tenaga Administrasi Ciputat.

Langkah-langkah Pemberantasan Korupsi

Faisal juga menjelaskan beberapa langkah yang telah diambil untuk mendorong pemberantasan korupsi. Di antaranya adalah pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG), pelaksanaan tender pra DIPA, dan pengawalan PAPBJ serta P3DN melalui reviu. Semua langkah ini bertujuan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran dan sumber daya.

“Pelatihan PRESTASI ini merupakan upaya preventif dalam pencegahan korupsi serta peningkatan integritas dan penerapan sistem pengendalian yang efektif. Kami ingin memastikan bahwa setiap proses berjalan transparan dan bebas dari penyalahgunaan wewenang,” imbuhnya.

Pengawasan Intern yang Efektif

Faisal menegaskan bahwa Inspektorat Jenderal kini berperan sebagai pengawas internal yang memastikan setiap program Kementerian Agama tidak hanya direncanakan tetapi juga dilaksanakan dengan baik. Hal ini bertujuan untuk memberikan manfaat maksimal bagi kesejahteraan masyarakat.

“Upaya-upaya kami terkalibrasi dengan hasil positif dalam tata kelola di Kementerian Agama. Kami berharap pasca pelatihan PRESTASI, pelayanan Kementerian Agama akan lebih baik, cepat, dan transparan,” harap Faisal.

Komitmen KPK dalam Pemberantasan Korupsi

Sementara itu, Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat dari KPK, Wawan Wardiana, menekankan pentingnya pendidikan antikorupsi dalam menciptakan budaya integritas. KPK berkomitmen untuk memperkuat upaya pencegahan melalui pendidikan dan perbaikan sistem.

“Pemberantasan korupsi tidak hanya mengandalkan penindakan. Kami ingin menanamkan nilai-nilai antikorupsi dari tingkat keluarga hingga pemerintahan,” ungkap Wawan.

Menciptakan Ekosistem Bebas Korupsi

Wawan menjelaskan bahwa pendidikan antikorupsi adalah langkah penting dalam membentuk individu-individu yang berintegritas. KPK berupaya menciptakan ekosistem bebas korupsi di seluruh lembaga pemerintahan melalui berbagai program pendidikan yang menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kerja keras.

“Dengan langkah-langkah ini, kami berharap dapat membentuk individu-individu yang berintegritas dan menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari praktik korupsi,” pungkas Wawan.

Pelatihan PRESTASI ini diharapkan dapat menghasilkan ASN yang tidak hanya kompeten, tetapi juga berintegritas tinggi. Dengan menanamkan nilai-nilai antikorupsi dan mendorong transparansi dalam setiap proses, Kementerian Agama bertekad untuk menjadi institusi yang bersih dan bertanggung jawab di mata masyarakat.

Tags: