10 Oktober 2024

Eduardo Kunde Mengakui kekurangan Persis Solo dalam Penyelesaian Akhir

Kapten Persis Solo, Eduardo Kunde, menilai penyelesaian akhir tim menjadi kendala utama setelah kekalahan dari Persik Kediri. Meskipun menciptakan banyak peluang, Laskar Sambernyawa masih terjebak di zona merah. Baca selengkapnya untuk analisis mendalam. sumber foto : ligaindonesiabaru.com

Kabarejateng  – Kapten tim Persis Solo, Eduardo Kunde, merasa kecewa setelah timnya kembali menelan kekalahan, kali ini dari Persik Kediri dengan skor 0-1 dalam laga pekan keenam BRI Liga 1 2024/25. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, pada Senin (23/9), menegaskan bahwa Laskar Sambernyawa masih memiliki pekerjaan rumah besar, khususnya dalam hal penyelesaian akhir.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Kekalahan ini menjadi yang kelima bagi Persis Solo dari enam laga yang dijalani, dan membuat mereka terperosok di peringkat ke-15, hanya satu strip di atas zona degradasi. Gol semata wayang yang dicetak oleh Ramiro Fergonzi pada menit ke-82 menjadi penyebab utama ketidakberdayaan Persis, meskipun mereka unggul jumlah pemain setelah Rohit Chand dari Persik Kediri mendapat kartu merah pada menit ke-69.

Kurangnya Pemanfaatan Peluang

Usai laga, Eduardo Kunde menegaskan bahwa timnya sebenarnya sudah mempersiapkan diri dengan baik. “Kami sudah bekerja keras dan menciptakan banyak peluang, tetapi gagal memaksimalkannya. Kami tidak menyalahkan siapa pun untuk hasil buruk ini,” ujarnya. Ini menunjukkan kesadaran tim akan pentingnya efisiensi dalam mencetak gol.

Kunde juga sejalan dengan pelatih kepala, Milomir Seslija, yang menyatakan bahwa hasil akhir adalah yang paling menentukan dalam sepak bola. “Sepak bola kadang akan menghukummu jika kamu tidak mencetak gol, dan pada akhirnya hasil akhir yang menentukan,” tambahnya.

Performa Individu dan Kepemimpinan

Eduardo Kunde, yang lahir di Brasil, baru dipercaya sebagai kapten tim sejak pekan keempat BRI Liga 1 2024/25. Sebelumnya, ia absen dari tiga laga pertama karena cedera pada jari tangannya. Kembalinya Kunde ke lapangan membawa harapan baru, dan ia kini selalu tampil sebagai starter, mengenakan ban kapten pada lengannya.

Kepemimpinan yang ditunjukkan Kunde di lapangan sangat penting, mengingat tim mengalami banyak tekanan di awal musim. Keberanian dan semangat juangnya menjadi inspirasi bagi rekan-rekannya untuk terus berjuang meski dalam situasi sulit.

Menyongsong Pertandingan Berikutnya

Kekalahan dari Persik Kediri menjadi pelajaran berharga bagi Persis Solo. Dengan mentalitas yang kuat dan kerjasama tim yang baik, mereka diharapkan dapat bangkit dalam laga selanjutnya. Pada pekan ketujuh, Persis Solo akan menghadapi Semen Padang FC, yang juga sedang berjuang untuk meraih poin. Laga ini dijadwalkan berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, pada Minggu (29/9).

Momen ini bisa menjadi kesempatan emas bagi Laskar Sambernyawa untuk mengubah nasib mereka di kompetisi. Dengan memanfaatkan peluang yang ada dan meningkatkan penyelesaian akhir, Persis Solo diharapkan dapat meraih hasil positif dan menjauh dari zona degradasi.

Kekalahan melawan Persik Kediri menunjukkan bahwa Persis Solo masih perlu bekerja keras, terutama dalam hal efisiensi penyelesaian akhir. Kapten Eduardo Kunde mengajak timnya untuk tetap optimis dan terus berjuang, meskipun hasil yang diraih belum memuaskan. Dengan semangat dan komitmen, Laskar Sambernyawa dapat kembali ke jalur kemenangan dalam pertandingan mendatang.

Tags

Persis Solo, Eduardo Kunde, BRI Liga 1, Sepak Bola Indonesia, Kekalahan, Milomir Seslija, Persik Kediri

 

Sumber berita : ligaindonesiabaru.com

About The Author