19 September 2024

IAPF 2024: Parlemen Indonesia Perkuat Kemitraan Strategis dengan Afrika

"Ketua DPR RI, Puan Maharani, membuka Indonesia-Africa Parliamentary Forum 2024 di Bali. Forum ini mengangkat tema 'Memperkuat Kemitraan Parlemen Indonesia-Afrika untuk Pembangunan' dan membahas kolaborasi global untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan." Sumber foto : https://kemenparekraf.go.id/

Kabarejateng – Indonesia menegaskan komitmennya dalam memperkuat hubungan internasional melalui keikutsertaannya dalam Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) 2024 yang berlangsung di Grand Hyatt Bali. Forum ini dibuka secara resmi oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani, pada Minggu (1/9/2024).

Peran Parlemen dalam Membangun Kemitraan Global

Puan Maharani menekankan bahwa peran parlemen saat ini sangat strategis, seiring dengan perubahan dinamika internasional dan kebutuhan untuk kolaborasi yang lebih mendalam. “Jika pada 1955 pemerintah berperan dominan dalam mendorong kerja sama Asia-Afrika, kini di 2024, parlemen menjadi faktor penting dalam memperkuat hubungan kedua benua,” ujar Puan.

Puan Maharani menggarisbawahi bahwa dalam konteks global saat ini, di mana pemerintah tidak lagi bertindak sendiri, parlemen memainkan peran yang sangat penting dalam menguatkan kerja sama internasional. Dia menambahkan, “Parlemen adalah wakil rakyat, yang dapat mendorong dan bersinergi dengan pemerintah dalam memperkuat kerja sama internasional, terutama antar negara berkembang.”

IAPF 2024 mengangkat tema “Memperkuat Kemitraan Parlemen Indonesia-Afrika untuk Pembangunan,” dan diharapkan dapat menjadi platform untuk merespons tantangan global, serta berkontribusi pada perdamaian dan kesejahteraan. Forum ini akan memetakan kerja sama antara Indonesia dan negara-negara Afrika di masa depan, dengan fokus pada beberapa sektor kunci, termasuk:

  • Pengembangan Energi Terbarukan: Mengingat kebutuhan global akan sumber energi yang berkelanjutan, kerja sama di sektor ini akan menjadi prioritas utama.
  • Peningkatan Ketahanan Pangan: Mengatasi masalah pangan di berbagai belahan dunia memerlukan pendekatan yang kolaboratif dan inovatif.
  • Pembangunan Ekonomi Digital: Mengintegrasikan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan inklusi ekonomi.
  • Partisipasi Perempuan: Mendorong lebih banyak keterlibatan perempuan di sektor ekonomi dan politik.

“Hubungan Afrika dan Indonesia bukan hanya berakar dari sejarah, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa mengeksplorasi peluang kerja sama di masa depan,” tambah Puan.

IAPF 2024 akan terdiri dari tiga sesi diskusi utama:

  1. Kerja Sama Selatan-Selatan untuk Kemakmuran dan Pembangunan Berkelanjutan: Membahas bagaimana negara-negara berkembang dapat saling mendukung untuk mencapai tujuan pembangunan yang inklusif.
  2. Pembangunan Komunitas Tangguh: Inisiatif kesehatan dan ketahanan pangan akan menjadi fokus untuk memperkuat kapasitas komunitas dalam menghadapi tantangan global.
  3. Pemanfaatan Potensi Perdagangan dan Investasi: Diskusi ini akan mengeksplorasi bagaimana perdagangan dan investasi dapat digunakan untuk pertumbuhan ekonomi inklusif.

IAPF 2024 berlangsung sebagai bagian dari Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) 2024 dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2, yang digelar dari 1 hingga 3 September 2024. Forum ini dihadiri oleh 43 Ketua dan Anggota Parlemen dari 15 negara di Afrika, serta sejumlah pejabat tinggi Indonesia, termasuk Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus, dan Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon.

Kehadiran para pemimpin dan pembuat kebijakan di IAPF 2024 diharapkan dapat memberikan momentum penting dalam memperkuat peran parlemen Indonesia di kancah internasional dan membangun kemitraan strategis dengan Afrika. Forum ini menjadi kesempatan emas untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif, serta memperdalam kerja sama di berbagai bidang yang menjadi kepentingan bersama.

 

Sumber berita : Kemenkraf Republik Indonesia 

About The Author