15 Oktober 2024

Indonesia Komitmen Kembangkan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan di Forum Transportasi Udara Asia Pasifik 2024

Indonesia Komitmen Kembangkan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan di Forum Transportasi Udara Asia Pasifik 2024

Indonesia menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) di Forum Transportasi Udara Asia Pasifik 2024. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga melakukan pertemuan bilateral dengan Timor Leste untuk memperkuat kerja sama transportasi. sumber foto : dephub.go.id

Kabarejateng  – Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam pengembangan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuels/SAF) dengan menghadiri Forum Transportasi Udara Asia Pasifik 2024 yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (17/9). Dalam forum tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan pentingnya SAF sebagai bagian dari revolusi hijau di sektor penerbangan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Komitmen Indonesia Terhadap SAF dan Masa Depan Penerbangan Hijau

Dalam pidatonya, Menhub Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa Indonesia berkomitmen untuk memajukan pengembangan SAF dengan menjajaki berbagai strategi, termasuk meningkatkan akses keuangan dan memperkuat kemitraan. “Hari ini kita akan menjajaki strategi untuk memajukan pengembangan SAF, meningkatkan akses keuangan, serta memperkuat kemitraan untuk mempromosikan SAF dalam revolusi hijau penerbangan. Selain itu, sistem pesawat udara nirawak (Unmanned Aircraft Systems/UAS) dan mobilitas udara canggih (Advanced Air Mobility/AAM) menawarkan peluang baru dalam manajemen wilayah udara, mengurangi kemacetan, meningkatkan logistik, serta memangkas emisi,” ujar Menhub Sumadi.

Pernyataan ini sejalan dengan agenda Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) yang menyoroti pentingnya SAF dan bahan bakar penerbangan rendah karbon (Lower Carbon Aviation Fuels/LCAF) dalam mengurangi emisi CO2. Menhub Sumadi menggarisbawahi bahwa kawasan Asia Pasifik memiliki peran kunci dalam pasokan SAF global dan implementasinya berkat ketersediaan bahan baku yang melimpah dan teknologi yang terus berkembang.

“Forum ini bertujuan untuk memicu dialog dan menginspirasi tindakan, dari peningkatan produksi dan pembiayaan SAF, hingga membayangkan masa depan ruang udara terpadu. Partisipasi, keahlian, dan kolaborasi Anda sangat penting untuk mencapai sektor penerbangan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tambah Menhub.

Pertemuan Bilateral dengan Timor Leste

Usai forum, Menhub Budi Karya Sumadi juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Transportasi dan Komunikasi Timor Leste, Miguel Marques Goncalves Manetelu. Pertemuan ini membahas berbagai aspek kerja sama dalam sektor transportasi antara kedua negara.

Menhub Sumadi menyambut baik permintaan Timor Leste untuk membuka rute baru ke Oekusi, yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas masyarakat dan arus dagang. “Saat ini, Indonesia juga sedang membangun Terminal Barang Internasional di Wini, NTT, yang akan memfasilitasi peningkatan pergerakan perdagangan,” ucap Menhub.

Dalam diskusi mengenai sektor udara, Menhub Sumadi meminta Timor Leste untuk melanjutkan diskusi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengenai bantuan teknis untuk pengembangan prosedur instrumen penerbangan Bandara Oecusse dan dukungan terkait penerbangan lainnya. Selain itu, kedua negara juga membahas Nota Kesepahaman tentang Delegasi Layanan Lalu Lintas Udara.

Untuk sektor sumber daya manusia, Menhub Sumadi menegaskan dukungannya terhadap pengembangan kapasitas SDM. Indonesia telah memilih 29 orang taruna dari Timor Leste untuk menempuh pendidikan di Politeknik Penerbangan Surabaya, Politeknik Penerbangan Palembang, dan Politeknik Penerbangan Indonesia Curug, dengan fokus pada program studi penerbangan. Selain itu, Politeknik Transportasi Bali juga memberikan pelatihan keselamatan jalan dan inspeksi kendaraan bermotor.

Rangkaian Acara dan Pameran Kedirgantaraan Internasional

Forum Transportasi Udara Asia Pasifik 2024 dan pertemuan bilateral ini merupakan bagian dari rangkaian Pameran Kedirgantaraan Internasional atau Bali International Airshow (BIAS) 2024, yang akan berlangsung dari 18 hingga 21 September 2024. Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Laos Saysongkham Manodham, Sekretaris Jenderal Kemenhub Novie Riyanto, Dirjen Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Subagio, serta perwakilan dari negara-negara Asia Pasifik.

Indonesia menunjukkan dedikasi kuat untuk mengembangkan bahan bakar penerbangan berkelanjutan dalam upaya mendukung sektor penerbangan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Komitmen ini diharapkan dapat memacu kemajuan dalam produksi dan pembiayaan SAF serta mendorong integrasi sistem penerbangan yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Pertemuan bilateral dengan Timor Leste juga menegaskan tekad Indonesia untuk memperkuat kerja sama internasional dalam sektor transportasi.

Tag : Indonesia, Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan, SAF, Forum Transportasi Udara Asia Pasifik 2024, Kementerian Perhubungan, Timor Leste, Pembangunan Transportasi, Bali International Airshow 2024

 

Sumber verita : kementrian Perhubungan Republik indonesia

About The Author