Kemenag Gelar Rembuk Nasional Perencana PTKIN dengan Fokus pada Sistem Merit
Kabarejateng – Kementerian Agama (Kemenag) RI telah melaksanakan Rembuk Nasional Perencana Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Palembang dari tanggal 1 hingga 4 Oktober 2024. Acara ini diikuti oleh para perencana PTKIN dari seluruh Indonesia, dengan tujuan untuk merumuskan strategi pengembangan karier perencana melalui sistem merit.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pentingnya Sistem Merit dalam Pengembangan Karier
Sistem merit merupakan kebijakan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berfokus pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja. Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Thobib Al Asyhar, menekankan pentingnya membangun sistem merit yang efektif untuk mendukung pengembangan karier ASN secara optimal.
“Kita ingin membangun sistem merit yang baik, yang mampu mendukung pengembangan karier ASN secara optimal,” ujar Thobib di Palembang, Selasa (1/10/2024).
Fokus pada Pengembangan Kompetensi ASN
Dalam sambutannya, Thobib menyatakan bahwa manajemen karier ASN di lingkungan PTKIN harus berfokus pada beberapa aspek penting, seperti pengembangan kompetensi, promosi yang adil, dan mutasi sesuai kebutuhan institusi. Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan kejelasan dan kepastian bagi para ASN, serta meningkatkan kompetensi dan profesionalitas mereka dalam menjalankan tugas.
“Dengan adanya sistem merit yang jelas, para perencana akan lebih mudah mendapatkan promosi dan penugasan yang sesuai dengan kemampuan dan kinerja mereka,” tambah Thobib.
Peran Penting Pejabat JF Perencana
Thobib juga mengingatkan bahwa pejabat JF Perencana di PTKIN memiliki peran strategis dalam menyiapkan, mengkaji, dan merumuskan kebijakan serta rencana pembangunan. Dalam menghadapi tantangan di era perubahan cepat, mereka harus menjadi perencana yang visioner, strategis, dan berbasis data.
“Mereka juga harus mampu berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dan memahami kebijakan pendidikan baik di tingkat nasional maupun internasional,” ungkap Thobib.
Lebih lanjut, perencana diharapkan memiliki orientasi pada hasil untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik. “Mari kita semua menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, mencintai pekerjaan kita sebagai perencana, dan terus menyumbangkan ide-ide cemerlang demi kemajuan PTKIN,” tandasnya.
Rembuk Nasional ini dihadiri oleh Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Nyayu Khodijah, beserta para wakil rektor, kepala biro, dan dekan dari berbagai fakultas. Sebanyak 157 peserta dari berbagai PTKIN se-Indonesia turut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Acara ini juga menghadirkan narasumber dari berbagai lembaga, termasuk Biro Perencanaan, Bappenas, dan BKN, yang akan memberikan materi terkait strategi pengembangan karier perencana dan kebijakan manajemen ASN.
Dengan adanya Rembuk Nasional ini, diharapkan dapat tercipta sinergi antara para perencana PTKIN dalam meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan perguruan tinggi keagamaan. Melalui sistem merit yang diterapkan, kompetensi dan profesionalisme ASN diharapkan semakin meningkat, sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pengembangan pendidikan di Indonesia.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar forum diskusi, tetapi juga merupakan langkah konkret dalam menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan mendukung kemajuan karier para perencana. Semoga melalui kerja sama yang baik dan sistem yang terstruktur, tujuan untuk menciptakan PTKIN yang berkualitas dapat tercapai.
Tags: Kemenag, Rembuk Nasional, PTKIN, sistem merit, pengembangan karier, ASN, pendidikan Islam, Palembang
Sumber berita : Kemenag RI