18 Januari 2025

Kemenag Minta Pengelola Zakat Bersinergi Ikut Tanggulangi Kemiskinan

1729723784

Kemenag mendorong pengelola zakat untuk bersinergi dalam menanggulangi kemiskinan. Simak pentingnya pendidikan teologi dan kolaborasi antar lembaga dalam upaya pemberdayaan ekonomi. sumber foto : kemenag.go.id

Kabarejateng, Samarinda — Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag), Waryono Abdul Ghafur, menekankan pentingnya sinergi antar lembaga pengelola zakat dalam rangka menanggulangi kemiskinan secara efektif. Pernyataan ini disampaikan saat kunjungan kerja di kantor Lembaga Amil Zakat (LAZ) Zakat Kita Bersama di Samarinda pada Selasa, 22 Oktober 2024.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Waryono menyatakan bahwa kolaborasi lintas lembaga sangat diperlukan, dan menekankan bahwa pengelola zakat seharusnya tidak bersaing. “Fokus kita adalah bagaimana zakat bisa menanggulangi kemiskinan secara efektif,” ujarnya.

Pentingnya Pendidikan Teologi untuk Mustahik

Dalam kunjungan tersebut, Waryono juga menekankan pentingnya peran LAZ dalam memberikan pendidikan teologi kepada para mustahik, khususnya dalam konteks pemberdayaan ekonomi. Dia menjelaskan bahwa pemahaman teologi dapat mengubah pola pikir mustahik mengenai takdir kehidupan, sehingga dapat mempercepat penanggulangan kemiskinan.

“Mustahik perlu diberi pemahaman teologi tentang tauhid, iman, dan takwa. Banyak yang masih berpikir bahwa kemiskinan adalah takdir yang tidak bisa diubah. Padahal, tujuan zakat adalah mengubah mustahik menjadi muzaki,” jelasnya.

Integrasi Pendidikan Teologi dan Pemberdayaan Ekonomi

Waryono menekankan bahwa pendidikan teologi harus diselaraskan dengan program pemberdayaan ekonomi yang dilakukan lembaga zakat. Kegiatan pendampingan yang mencakup materi tentang tauhid, iman, dan takwa diharapkan dapat mendorong transformasi mustahik menjadi lebih mandiri secara ekonomi.

“Zakat bisa menjadi solusi jika kita fokus pada transformasi mustahik menjadi muzaki,” tambahnya.

Program LAZ Zakat Kita Bersama

Pimpinan LAZ Zakat Kita Bersama, Aziz, memberikan gambaran tentang program yang dijalankan lembaganya. Dengan tujuh staf amil dan satu pimpinan, lembaga ini berkomitmen untuk menjalankan empat pilar program zakat, yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial. “Tahun lalu, kami menghimpun Rp1,5 miliar dan menyalurkan Rp1,2 miliar,” ungkap Aziz.

Memasuki akhir tahun 2024, LAZ Zakat Kita Bersama telah menghimpun Rp800 juta dan mendistribusikan Rp700 juta hingga semester pertama. Angka ini menunjukkan komitmen lembaga dalam mendukung program-program pemberdayaan.

Kolaborasi Antara LAZ dan BAZNAS

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan BAZNAS Provinsi Kalimantan Timur, Badrus Syamsi, menegaskan pentingnya kolaborasi antara LAZ dan BAZNAS. “LAZ adalah mitra BAZNAS, bukan kompetitor. Fokuslah pada mustahik, bukan berebut muzaki,” ujarnya. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran untuk bekerja sama demi kepentingan yang lebih besar.

Mewujudkan Kemandirian Melalui Zakat

Dengan adanya sinergi antar lembaga pengelola zakat dan pendidikan teologi yang tepat, diharapkan penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan dengan lebih efektif. Melalui kolaborasi ini, Kemenag berharap dapat mewujudkan kemandirian ekonomi bagi para mustahik dan meningkatkan peran zakat dalam masyarakat.

#Kemenag, #Zakat, #Kemiskinan, #PemberdayaanEkonomi, #LAZ, #BAZNAS

 

 

sumber berita : Kemenag RI

About The Author