Kemenag Siapkan Siswa Madrasah Jadi Aktor Resolusi Cegah Kawin Anak
Kabarejateng – Kementerian Agama (Kemenag) RI menggelar Seminar Nasional Cegah Kawin Anak di Semarang pada Kamis, 18 September 2024, yang dihadiri oleh ratusan siswa dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Semarang, MAN 2 Semarang, serta sejumlah SMA swasta. Kegiatan ini bertujuan untuk mencetak agen perubahan yang dapat mencegah perkawinan anak di Indonesia.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Mendorong Generasi Unggul
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin, menekankan pentingnya peran siswa madrasah dalam mendorong terbentuknya generasi yang unggul, baik dalam aspek akademik maupun karakter. “Pendekatan ini didasarkan pada psikologi remaja yang lebih mudah dipengaruhi oleh individu sebaya. Siswa madrasah diharapkan dapat menyebarkan nilai-nilai karakter sehat sesuai ajaran para nabi,” ungkapnya.
Kamaruddin menambahkan, siswa madrasah memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin masa depan yang berintegritas dan berakhlak mulia. Oleh karena itu, mereka perlu diberikan ruang dan bimbingan yang tepat agar bisa berkembang secara maksimal.
Program Pencegahan Kawin Anak
Kasubdit Bina Keluarga Sakinah, Agus Suryo Suripto, menjelaskan bahwa program pencegahan kawin anak menjadi fokus utama Kemenag, khususnya bagi anak-anak yang duduk di bangku Madrasah Aliyah (MA). “Kami sedang membentuk aktor resolusi untuk menciptakan generasi berkualitas. Anak-anak madrasah memahami dunia mereka dengan cara yang berbeda dari orang dewasa, sehingga agen perubahan menggunakan bahasa mereka sendiri,” katanya.
Agus berharap dengan adanya agen perubahan internal, praktik kawin anak dapat dicegah, dan generasi berkualitas dapat terbentuk. Ia menyebutkan bahwa Kemenag telah membentuk aktor resolusi di Lampung, Jawa Timur, dan NTB yang saling bersinergi dalam program ini.
Kolaborasi Antarkementerian
Aktor resolusi yang dibentuk tidak hanya bermanfaat bagi Kemenag, tetapi juga kementerian lain seperti BKKBN dan instansi terkait. Kemenag bekerja sama dengan guru, psikolog, dan lembaga sosial untuk mengoptimalkan pelaksanaan program ini.
Pelatihan dan Pendampingan
Kemenag juga telah menyiapkan program pelatihan dan pendampingan bagi siswa terpilih, seperti BRUS (Bimbingan Remaja Usia Sekolah). Program ini bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan kepemimpinan, pemecahan masalah, dan komunikasi yang baik. “Harapannya, program ini akan menciptakan efek berantai, di mana para agen perubahan dapat menginspirasi teman-temannya untuk ikut berkembang,” pungkas Agus.
Dengan adanya seminar ini, Kemenag menunjukkan komitmen dalam mengatasi masalah kawin anak melalui pendekatan yang melibatkan siswa sebagai agen perubahan. Diharapkan, langkah ini dapat menciptakan generasi muda yang lebih berkualitas dan mampu mempengaruhi lingkungan sekitar mereka secara positif.
Tag: Kemenag, Cegah Kawin Anak, Siswa Madrasah, Agen Perubahan, Seminar Nasional
Sumber foto : Kemenag Republik Indonesia