Kemenag Targetkan 50% Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Terakreditasi Unggul
Kabarejateng – Kementerian Agama (Kemenag) telah mencatat 17 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang berhasil meraih akreditasi Unggul. Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, berharap capaian ini dapat menginspirasi kampus PTKIN lainnya untuk mengikuti jejak yang sama. Dalam upayanya, Kemenag membina lebih dari 70 kampus PTKIN dan ratusan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) swasta di seluruh Indonesia.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Peningkatan Akreditasi Sebagai Proses Strategis
Dalam pernyataannya, Abu Rokhmad menekankan bahwa peningkatan akreditasi bukan sekadar target administratif, melainkan juga sebuah proses strategis untuk memperkuat peran PTKI sebagai lembaga pendidikan yang unggul dan siap bersaing di tingkat global. “Kita berharap ke depan setidaknya separuh dari PTKIN kita mampu mencapai level akreditasi Unggul. Melihat situasi dan dinamika saat ini, saya percaya kita semua mampu mewujudkannya,” ungkapnya.
Abu Rokhmad menambahkan bahwa institusi yang sudah mendapatkan akreditasi Unggul harus mempertahankan status tersebut. Sementara itu, kampus yang belum mencapai akreditasi diharapkan didorong untuk meningkatkan kualitas pendidikan mereka. “Sinergi dan komunikasi yang kuat antar lembaga menjadi kunci dalam mencapai tujuan ini,” tegasnya.
Pentingnya Data dan Administrasi
Lebih lanjut, Abu Rokhmad mengajak semua pihak, termasuk pimpinan perguruan tinggi dan dosen, untuk memperkuat data dan administrasi. “Saya ingin mengingatkan agar tidak ada informasi yang kosong atau terputus. Data yang baik adalah fondasi dari setiap upaya peningkatan kualitas. Apa pun caranya, kita harus memaksimalkan ini,” tuturnya.
Abu Rokhmad juga menyoroti peluang besar bagi para dosen PTKI dengan dibukanya 218 lowongan dosen ASN (Aparatur Sipil Negara). “Ini kesempatan besar yang harus kita manfaatkan bersama. Mari kita pastikan para calon dosen yang terbaik bisa bergabung untuk memperkuat perguruan tinggi kita,” ujarnya.
Keharmonisan Internal Perguruan Tinggi
Dirjen Pendidikan Islam juga menekankan pentingnya menjaga keharmonisan antara berbagai pihak di internal perguruan tinggi, khususnya antara pimpinan universitas dan birokrasi kampus. “Hubungan antara rektor dan kepala biro ibarat suami istri yang saling melengkapi. Jangan sampai hal-hal kecil ini menghambat upaya besar kita dalam meningkatkan mutu perguruan tinggi,” jelasnya.
Abu Rokhmad mengharapkan acara ini menjadi momentum bagi perguruan tinggi keagamaan Islam untuk terus berinovasi dan bekerja sama dalam mencapai akreditasi Unggul. “Kami siap mendampingi bapak dan ibu dalam setiap langkah proses ini. Mari kita jaga semangat, karena kualitas pendidikan kita adalah amanah yang harus terus kita jaga,” tutupnya dengan penuh harapan.
Target ambisius Kemenag untuk mencapai 50% PTKIN terakreditasi Unggul merupakan langkah signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan akreditasi yang lebih tinggi, diharapkan perguruan tinggi keagamaan dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga memiliki nilai-nilai moral dan etika yang tinggi.
Kemenag berkomitmen untuk mendukung setiap langkah PTKIN dalam mencapai akreditasi unggul, memastikan bahwa pendidikan tinggi keagamaan Islam di Indonesia semakin berdaya saing dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Tags: Kemenag, PTKIN, akreditasi unggul, pendidikan Islam, kualitas pendidikan
Sumber berita : kemenag Republik Indonesia