16 Oktober 2024

Kemenhub Perkuat Regulasi untuk Dukung Ekosistem Logistik Nasional di Hub Talks 2024

Kemenhub memperkuat ekosistem logistik nasional dengan regulasi terbaru di Hub Talks 2024. Pelajari bagaimana regulasi ini mendukung sektor logistik dan kolaborasi antara stakeholder. Simak juga peluncuran buku Pelesir Pelabuhan Laut dan kontribusi Pertamina International Shipping serta Pelni. sumber foto : https://dephub.go.id/

kabarejateng — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berkomitmen untuk memperkuat dan mendukung ekosistem logistik nasional melalui berbagai regulasi yang diterbitkan. Dalam kegiatan Hub Talks bertema “Kontribusi Dunia Usaha dalam Pembangunan Transportasi dan Logistik” yang berlangsung di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Jumat (6/9/2024), Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub, Hartanto, mengungkapkan bahwa regulasi yang diterbitkan bertujuan untuk mempermudah dan mendukung proses bisnis di sektor logistik.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Upaya Regulasi untuk Mendukung Ekosistem Logistik Nasional

Hartanto menekankan pentingnya regulasi yang aplikatif dalam mendukung ekosistem logistik di Indonesia. “Kita sebagai regulator mengorkestrasikan supaya regulasi-regulasi yang menjadi produk kami mampu menjadikan proses bisnis di dunia logistik bisa ditunjang atau aplikatif,” ujar Hartanto.

Indonesia, dengan ribuan pulau yang tersebar, memerlukan upaya besar dalam hal penghubungan wilayah. Hartanto menyebutkan bahwa Kemenhub terus berupaya menjalin kerjasama dengan berbagai stakeholder untuk mengatasi disparitas antar pulau dan meningkatkan integrasi logistik nasional. “Disparitas di pulau-pulau kami usahakan secepatnya bisa setara. Jelasnya sampai saat ini kita terus berupaya bekerja sama secara baik dengan stakeholder yang ada,” tambahnya.

Tantangan dan Kolaborasi dalam Sektor Logistik

Dalam acara tersebut, Yoki Firnandi, CEO Pertamina International Shipping (PIS), juga menyampaikan kontribusi signifikan PIS dalam sektor logistik. Pada tahun 2023, PIS mengangkut 160 miliar liter energi ke seluruh Indonesia. Yoki mengakui bahwa meskipun tantangan seperti cuaca ekstrem, keterbatasan sumber daya manusia, serta masalah keamanan dan keselamatan ada, PIS tetap berhasil beroperasi secara optimal berkat dukungan dari Kemenhub dan stakeholder lainnya.

“Tapi tantangan itu sampai saat ini bisa dihadapi dengan baik karena indikatornya, dalam energi tidak boleh ada istilah kelangkaan. Inilah yang tentunya kami sangat berterima kasih ke perhubungan laut dan stakeholder terkait, karena ini tidak terlepas dari support yg diberikan,” ungkap Yoki.

Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni, Kokok Susanto, turut menyoroti pentingnya kolaborasi dalam sektor logistik. Dengan armada yang terdiri dari 26 kapal, Pelni telah mengangkut 5,1 juta penumpang hingga akhir tahun 2023, termasuk penumpang kapal perintis. Kokok menekankan pentingnya strategi kolaborasi untuk menjaga keberlanjutan dan efisiensi operasional.

“Perkembangan bisnis tidak lepas dari strategi yang harus kita pikirkan. Cara kita menjaga keberlanjutan adalah bagaimana kita bisa berkolaborasi dengan menggunakan sharing capacity karena pemainnya di sini banyak sekali. Dengan itu biaya operasi akan lebih rendah,” kata Kokok.

Peluncuran Buku “Pelesir Pelabuhan Laut”

Sebagai bagian dari acara Hub Talks, dilakukan juga peluncuran buku berjudul Pelesir Pelabuhan Laut yang diterbitkan oleh Direktorat Kepelabuhan. Buku ini diluncurkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi. Buku ini diharapkan dapat memberikan wawasan tambahan mengenai pengembangan dan pengelolaan pelabuhan di Indonesia.

 

Tag : #Kemenhub, #EkosistemLogistik, #RegulasiLogistik, #HubTalks2024, #PertaminaInternationalShipping, #Pelni, #PelesirPelabuhanLaut

 

 

Sumber berita : Kementrian Perhubungan Republik Indonesia

About The Author