Kemenparekraf Perkuat Mitigasi Atasi Kemacetan di Kawasan Puncak Saat Libur Panjang
Kabarejateng – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) meningkatkan upaya mitigasi untuk mengatasi kemacetan di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, terutama saat libur panjang yang ramai dikunjungi wisatawan. Nia Niscaya, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, mengungkapkan bahwa kemacetan parah pada libur panjang lalu disebabkan oleh volume kendaraan yang melebihi kapasitas jalan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Data dari Polres Bogor menunjukkan bahwa total volume kendaraan yang masuk jalur Puncak pada long weekend mencapai 150 ribu kendaraan, sementara kapasitas jalan hanya 70 ribu kendaraan,” jelas Nia Niscaya dalam acara “The Weekly Brief With Sandi Uno” di Jakarta, Selasa (17/9/2024).
Beberapa langkah antisipasi telah diambil, termasuk penerapan sistem ganjil-genap di pintu masuk Exit Tol Ciawi, Simpang Gadog, dan Jalan Ciawi. Selain itu, sistem one-way atau buka tutup juga diterapkan untuk mengarahkan kendaraan melalui jalan alternatif.
“Pasar dan jalan tikus, serta kendaraan roda dua yang memaksa melaju menyebabkan arus lalu lintas terkunci di kedua arah,” tambah Nia.
Fadjar Hutomo, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis, menyatakan bahwa pemerintah setempat dan pemangku kepentingan terkait telah menerapkan berbagai skenario mitigasi untuk mengatasi kemacetan. “Animo masyarakat yang tinggi untuk berwisata di Puncak memerlukan mitigasi berbasis data yang efektif,” ujar Fadjar.
Data menunjukkan bahwa volume kendaraan yang melebihi kapasitas jalan adalah penyebab utama kemacetan. Mitigasi ke depan harus melibatkan koordinasi lebih baik antara semua pihak terkait. “Kita perlu menerapkan best practice seperti saat musim libur lebaran dengan memprediksi pergerakan wisatawan,” tambahnya.
Berbagai opsi mitigasi mencakup penyebaran wisatawan ke destinasi lain di Kabupaten Bogor, seperti Sentul, Pamijahan, dan Gunung Salak, serta peningkatan infrastruktur seperti kapasitas jalan dan rencana jalur Puncak 2. “Penting juga untuk memperkuat manajemen destinasi dan pendekatan manajemen krisis,” kata Fadjar.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, Yudi Santosa, menekankan pentingnya langkah-langkah yang telah dilakukan untuk mengatasi kemacetan. “Kami telah menata kawasan Puncak, sehingga banyak yang tertarik mengunjungi langsung,” ujar Yudi. Pemkab Bogor juga telah mengimbau masyarakat untuk memilih destinasi alternatif dan memastikan bahwa kematian seorang wisatawan bukan disebabkan oleh kelelahan akibat kemacetan.
Sri Utari Widyastuti, Direktur Pengembangan Destinasi 1 Kemenparekraf/Baparekraf, menambahkan bahwa Kemenparekraf sedang menjajaki kerja sama dengan perguruan tinggi untuk mengembangkan alat yang dapat digunakan dalam penerapan Destination Management Organization. “Alat ini akan membantu mengukur kapasitas destinasi dan memberikan informasi bagi wisatawan,” jelas Sri Utari
Tags: Kemenparekraf, kemacetan Puncak, mitigasi kemacetan, libur panjang, Bogor, sistem ganjil-genap, manajemen destinasi, wisatawan, infrastruktur jalan
Sumber berita : kemenparekraf Republik Indonesia