16 Oktober 2024

Komitmen Pemerintah Terhadap Hilirisasi: Fokus pada Nilai Tambah Ekonomi Indonesia

Komitmen Pemerintah Terhadap Hilirisasi: Fokus pada Nilai Tambah Ekonomi Indonesia

Presiden Jokowi menegaskan komitmen pemerintah untuk hilirisasi dalam sektor pangan dan minerba. Diskusi dengan Prabowo Subianto menegaskan fokus hilirisasi di masa pemerintahan berikutnya. sumber foto : presidenri.go.id

kabarejateng – Dalam upaya meningkatkan nilai tambah ekonomi Indonesia, Presiden Joko Widodo menegaskan komitmen pemerintah terhadap hilirisasi sumber daya alam. Hal ini disampaikan usai pertemuan dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto, di mana keduanya sepakat bahwa hilirisasi akan menjadi fokus utama di masa pemerintahan mendatang, terutama untuk sektor pangan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Pentingnya Hilirisasi dalam Ekonomi

Presiden Jokowi menggarisbawahi bahwa hilirisasi merupakan langkah strategis untuk mengolah sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. “Kami tidak ingin lagi mengekspor bahan mentah. Semua harus diolah di dalam negeri sehingga nilai tambah dapat dirasakan di dalam negeri,” ujar Presiden dalam keterangannya kepada media. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Proyek hilirisasi yang telah dilaksanakan di sektor mineral dan batubara menunjukkan hasil positif. Contohnya, smelter yang dibangun di Sumbawa oleh PT Amman dan smelter Freeport yang telah rampung. “Fase 1 smelter bauksit SGAR juga telah selesai, dan kami berharap dapat memperluas ini ke sektor lain, termasuk pangan,” tambahnya.

Rencana Hilirisasi di Sektor Pangan

Sektor pangan merupakan salah satu area yang menjadi perhatian utama dalam rencana hilirisasi. Presiden Jokowi menyatakan, “Sektor pangan juga akan masuk ke proses hilirisasi, dan itu sekali lagi nilai tambahnya akan muncul di dalamnya.” Dengan hilirisasi di sektor pertanian dan kelautan, diharapkan Indonesia dapat menjadi mandiri dalam pengolahan dan distribusi produk pangan.

Presiden juga mendorong sinergi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak swasta, baik dari dalam maupun luar negeri. “Kerja sama tersebut terbuka dan diharapkan dapat memberikan banyak manfaat,” tuturnya. Ini menunjukkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri lokal.

Peluang Hilirisasi di Sektor Lain

Selain sektor pangan, terdapat banyak peluang di sektor lain yang dapat dioptimalkan untuk hilirisasi. Timah dan batubara merupakan dua contoh sektor yang memiliki potensi besar. “Peluang ini masih terbuka lebar untuk dilakukan,” jelas Presiden Jokowi.

Keberhasilan hilirisasi tidak hanya akan meningkatkan pendapatan negara, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada impor dan menciptakan stabilitas ekonomi. Dengan langkah-langkah strategis ini, pemerintah berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Komitmen pemerintah terhadap hilirisasi menunjukkan keseriusan dalam meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia. Dengan fokus pada sektor-sektor strategis, diharapkan hilirisasi dapat menciptakan nilai tambah yang signifikan. Melalui kolaborasi antara BUMN dan sektor swasta, serta dukungan dari masyarakat, Indonesia bisa memanfaatkan potensi sumber daya alamnya secara maksimal.

Kedepannya, diharapkan inisiatif ini tidak hanya membawa kemakmuran bagi negara, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto telah menggarisbawahi pentingnya langkah ini, dan masyarakat menantikan implementasinya dalam waktu dekat.

Tags: Hilirisasi, Presiden Jokowi, Prabowo Subianto, Ekonomi Indonesia, Sektor Pangan

 

Sumber berita : presidenri.go.id

About The Author