19 Februari 2025

Mbak Ita Optimis Kota Semarang Raih yang Terbaik Dalam Lomba Habitat Tingkat Provinsi Jateng

Mbak Ita Optimis Kota Semarang Raih yang Terbaik Dalam Lomba Habitat Tingkat Provinsi Jateng

Kota Semarang menerima kunjungan verifikasi lapangan dari tim penilai Lomba Habitat 2025. Wali Kota Mbak Ita optimis bahwa inovasi di kawasan kumuh dan ketahanan lingkungan akan membawa Semarang meraih prestasi terbaik dalam lomba tingkat Provinsi Jawa Tengah. sumber foto : semarangkota.go.id

SEMARANG, 22 Januari 2025 – Kota Semarang terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup warganya dan mengatasi masalah kawasan kumuh. Hal ini dibuktikan dengan upaya yang dilakukan dalam Lomba Habitat 2025 tingkat Provinsi Jawa Tengah. Pada Senin (20/1/2025), Kota Semarang menerima kunjungan verifikasi lapangan dari tim penilai Lomba Habitat, yang dipimpin oleh Prof. Dr. Sunarti, ST, MT dari Forum PKP Jawa Tengah bersama perwakilan Yayasan Bina Karta Lestari (BINTARI), akademisi, dan berbagai pihak terkait.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Tahapan Lomba Habitat 2025 telah dimulai dengan presentasi yang dilaksanakan pada 9 Januari 2025 di Hotel Khas Semarang. Dalam tahapan ini, Kota Semarang berhasil masuk dalam enam nominasi kabupaten/kota dengan nilai tertinggi. Kunjungan verifikasi lapangan ini menjadi langkah krusial untuk menentukan tiga pemenang terbaik dalam lomba yang menilai inovasi dalam penanganan kawasan kumuh dan upaya menciptakan lingkungan yang ramah perubahan iklim.

Verifikasi Lapangan dan Fokus Penilaian

Pada verifikasi lapangan, tim juri mengunjungi empat kawasan yang menjadi fokus penilaian, yaitu Kelurahan Kauman, Mangunharjo, Tugurejo, dan Mangkang Wetan. Pemilihan kawasan ini didasarkan pada pencapaian signifikan dalam mengatasi kekumuhan serta upaya menciptakan kawasan yang lebih tangguh terhadap perubahan iklim.

Kelurahan Kauman menjadi perhatian utama karena kawasan ini merupakan satu-satunya wilayah kumuh yang tersisa di Semarang Lama. Kawasan ini memiliki tantangan unik sebagai area strategis yang terletak di sebelah timur Pasar Johar. Rencana revitalisasi Kelurahan Kauman melibatkan peningkatan infrastruktur seperti jalan lingkungan, saluran air, dan jalur difabel, serta penataan ulang kawasan untuk menjadikannya destinasi wisata yang ramah lingkungan.

Sementara itu, kawasan Mangunharjo, Tugurejo, dan Mangkang Wetan di Kecamatan Tugu dipilih karena telah menunjukkan keberhasilan dalam memanfaatkan lahan tidur menjadi produktif. Salah satu program unggulan di kawasan ini adalah penanaman padi varietas biosalin, yang didesain khusus untuk lahan payau. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan produktivitas lahan pesisir, tetapi juga berperan dalam mendukung ketahanan pangan dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Kawasan ini juga menjadi lokasi dari program normalisasi Sungai Bringin, yang telah membantu mengurangi risiko banjir di sekitar wilayah tersebut.

Optimisme Wali Kota Semarang, Mbak Ita

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang lebih dikenal dengan Mbak Ita, sangat menyambut baik dan mengapresiasi kedatangan tim juri untuk verifikasi lapangan. Ia berharap semua upaya yang telah dilakukan oleh Pemkot Semarang akan mendapatkan penilaian positif, sehingga Kota Semarang bisa meraih prestasi terbaik dalam lomba ini.

“Kami berterima kasih atas kedatangan tim penilai Lomba Habitat 2025. Harapannya, hasil yang telah kami capai dalam penanganan kawasan kumuh dapat menjadi penilaian yang baik. Semoga Kota Semarang bisa meraih prestasi terbaik, dan hadiah dari lomba ini bisa dimanfaatkan untuk pengembangan lebih lanjut, khususnya di Kelurahan Kauman,” ujar Mbak Ita dengan penuh optimisme.

Upaya Pemkot Semarang dalam Penghapusan Kawasan Kumuh

Pemkot Semarang terus menggencarkan berbagai upaya untuk menghapuskan kawasan kumuh yang masih tersisa. Dari total 431 hektare kawasan kumuh, pada 2023 Pemkot Semarang berhasil menghapus 192 hektare, menyisakan 44 hektare untuk tahun 2025 ini. Selain itu, Pemkot Semarang juga terus berinovasi dalam pengembangan infrastruktur irigasi, perbaikan jalan, serta program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk memperbaiki kondisi pemukiman.

Pemerintah Kota Semarang juga terus melakukan rehabilitasi kawasan mangrove untuk mendukung keberlanjutan lingkungan, sekaligus mengurangi dampak perubahan iklim yang semakin nyata. Semua langkah ini diharapkan bisa menghilangkan kawasan kumuh secara total, sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Kolaborasi dan Optimisme untuk Mencapai 0 Persen Kawasan Kumuh

Mbak Ita juga menegaskan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat, akademisi, dan sektor swasta dalam mewujudkan target penghapusan kawasan kumuh hingga 0 persen. Dengan kerjasama yang baik, Pemkot Semarang optimis dapat meraih hasil maksimal dalam Lomba Habitat 2025, sekaligus mencapai tujuan pembangunan yang lebih berkelanjutan.

“Melalui kolaborasi yang kuat, kami optimis bisa meraih hasil yang terbaik dalam Lomba Habitat 2025, serta mewujudkan kota Semarang tanpa kawasan kumuh,” tutup Mbak Ita dengan penuh keyakinan.

Tag: Lomba Habitat, Kota Semarang, Verifikasi Lapangan, Mbak Ita, Pengembangan Kawasan Kumuh, Perubahan Iklim, Lomba Habitat 2025, Pemerintah Kota Semarang

 

Sumber berita : semarangkota.go.id

About The Author