Memetik Hikmah Layanan Publik UIN Salatiga: Inovasi dan Komitmen untuk Masyarakat

Nanik Rahmawati, Penerjemah Ahli Pertama pada Ditjen Pendidikan Islam, UIN Salatiga raih predikat WBK dengan inovasi layanan publik. Pelajari bagaimana UIN Salatiga meningkatkan kualitas layanan untuk mahasiswa dan masyarakat. sumber foto : kemeang.go.id
Kabarejateng, Salatiga – Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga menampilkan prestasi yang patut dicontoh dalam hal layanan publik di jajaran Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia. Sejak meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada tahun 2020, UIN Salatiga telah berkomitmen untuk terus meningkatkan integritas dan kualitas layanan kepada masyarakat.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Penghargaan WBK dan WBBM: Tolok Ukur Layanan Publik
Penghargaan WBK dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) menjadi bukti nyata upaya UIN Salatiga dalam menyelenggarakan layanan publik yang berkualitas. Keduanya merupakan indikator penting untuk menilai sejauh mana institusi dapat memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.
Sejak ditetapkan sebagai pilot project pada tahun 2017, UIN Salatiga telah berusaha keras dalam membangun Zona Integritas menuju WBK. Selama tiga tahun, berbagai inovasi dan program telah diterapkan untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Inovasi Pelayanan yang Berdampak
UIN Salatiga telah memperkenalkan berbagai inovasi yang tidak hanya meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada mahasiswa dan masyarakat. Salah satunya adalah KUMIS AKI (Kantin Untuk Mahasiswa IAIN Salatiga Ajang Kreasi dan Inovasi), di mana pengelolaan kantin diserahkan kepada mahasiswa. Dengan bimbingan lembaga, kantin ini berfungsi sebagai laboratorium kewirausahaan yang memungkinkan mahasiswa untuk belajar berbisnis sambil membantu mahasiswa kurang mampu.
Inovasi lainnya adalah pemetaan desa digital yang menggunakan aplikasi Q-GIS. Program ini membantu pemerintah desa dalam melakukan pendataan spasial dan sosial, sehingga menghasilkan profil desa yang berguna untuk perencanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
Sistem Informasi Terpadu UIN Salatiga (SMART)
Salah satu kemajuan signifikan dalam layanan adalah pengembangan Sistem Informasi Terpadu UIN Salatiga (SMART). Portal ini mengintegrasikan berbagai layanan kampus dalam satu platform yang mudah diakses, baik melalui web maupun mobile. Terdapat enam modul utama yang dapat diakses oleh mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan, termasuk layanan akademik, perpustakaan, dan informasi pegawai.
Penggunaan portal ini telah mempercepat proses administrasi, memudahkan akses informasi, dan meningkatkan efisiensi layanan di lingkungan kampus.
Komitmen Terhadap Lingkungan dan Masyarakat
UIN Salatiga juga aktif dalam program Green Campus, yang meliputi delapan program terkait pengelolaan lingkungan, seperti pembuatan pupuk kompos dan pengolahan limbah B3. Program ini bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan kampus dan sekitarnya, serta menciptakan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan di kalangan mahasiswa.
Tidak hanya itu, UIN Salatiga juga menyediakan layanan hukum melalui Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Islam (LKBHI). Layanan ini menawarkan bantuan gratis kepada masyarakat dalam berbagai isu hukum, seperti pembagian warisan dan perkara perdata lainnya.
Strategi Menuju WBK/WBBM
Rektor UIN Salatiga, Zakiyuddin, menjelaskan bahwa pihaknya memiliki strategi untuk menghadapi penilaian WBK/WBBM dengan membangun budaya melayani. Ini meliputi pembiasaan, teladan, dan pendampingan kepada seluruh civitas akademika.
Ketua Tim Organisasi Kepegawaian dan Hukum, Yusi Damayanti, menambahkan bahwa integritas dan moral SDM adalah fondasi utama dalam pembangunan WBK dan WBBM. Sinergi dan kolaborasi antar pihak juga menjadi kunci dalam mencapai tujuan tersebut.
Kesimpulan: Resiliensi dan Inovasi
Dari perjalanan UIN Salatiga, kita dapat memetik pelajaran berharga mengenai resiliensi, motivasi, dan inovasi. Meskipun menghadapi tantangan, upaya UIN Salatiga untuk menjadi lembaga yang terdepan dalam layanan publik menunjukkan bahwa kerja sama dan kolaborasi adalah kunci untuk mencapai keberhasilan.
Dengan segala inovasi dan layanan yang telah diterapkan, UIN Salatiga tidak hanya menjadi model dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, tetapi juga sebagai contoh nyata bagaimana lembaga pendidikan dapat berkontribusi positif terhadap masyarakat.
Tag: #UINSalatiga, #LayananPublik, #WBK, #InovasiPendidikan, #GreenCampus
Sumber berita : KemenagRI