24 Januari 2025

Menhub Apresiasi Evaluasi dan Masukan Akademisi untuk Kemajuan Sektor Transportasi

img-20241010-wa0027

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi kontribusi akademisi dalam mendorong kemajuan sektor transportasi Indonesia. Baca selengkapnya tentang seminar di Universitas Indonesia yang membahas sistem transportasi terintegrasi dan berkelanjutan. sumber foto : Dephub.go.id

Kabarejateng, Depok – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan apresiasi tinggi terhadap evaluasi dan masukan dari para akademisi, yang dinilai krusial untuk mendorong kemajuan sektor transportasi di Indonesia. Hal ini disampaikan Menhub saat membuka seminar bertajuk “Sistem Transportasi Darat Indonesia Terintegrasi, Cerdas, dan Berkelanjutan” yang diselenggarakan oleh Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (UI) di Kampus UI Depok pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Pentingnya Kolaborasi dengan Akademisi

Dalam pidatonya, Menhub Budi Karya mengucapkan terima kasih kepada para akademisi yang bersedia memberikan masukan dan pembelajaran bagi pihak pemerintah. Ia berharap sinergi ini akan menghasilkan inisiatif strategis di sektor transportasi, baik melalui kebijakan, insentif, maupun pembangunan infrastruktur. “Insya Allah ini akan menghasilkan sesuatu yang baik dan mendorong kita membuat inisiatif strategis di sektor transportasi,” tuturnya.

Menhub menekankan pentingnya kerjasama pentahelix yang melibatkan berbagai unsur, termasuk akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah, dan media. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan sektor transportasi yang lebih andal, khususnya di sektor transportasi darat yang saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan.

Pembangunan Infrastruktur Transportasi

Menhub mencatat bahwa dari tahun 2015 hingga 2024, telah dibangun 157 infrastruktur transportasi darat, termasuk 6 terminal tipe A, 44 pelabuhan penyeberangan modern, dan 12 pelabuhan baru. Selain itu, dilakukan rehabilitasi dan revitalisasi 53 terminal dan 54 pelabuhan penyeberangan, serta pengembangan sistem angkutan massal di 6 kota metropolitan.

Namun, meskipun banyak kemajuan, Menhub juga mengingatkan bahwa tantangan transportasi nasional, khususnya di sektor transportasi darat, akan semakin kompleks di masa depan. “Di wilayah perkotaan, keterbatasan transportasi massal telah menghambat pertumbuhan ekonomi. Di Jakarta, misalnya, kerugian ekonomi akibat kemacetan mencapai Rp 65 triliun per tahun,” paparnya. Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mendorong pembangunan transportasi massal untuk mengurangi tingkat kemacetan di kota-kota besar.

Arahan Presiden untuk Infrastruktur Transportasi

Kemenhub juga konsisten menjalankan arahan Presiden dalam pembangunan infrastruktur transportasi. Fokus utama adalah menghubungkan kawasan tertinggal, terluar, terpencil, dan perbatasan (3TP), destinasi pariwisata super prioritas (DPSP), kawasan industri (KI), dan kawasan ekonomi khusus (KEK). Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa semua daerah di Indonesia dapat diakses dengan baik, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi secara merata.

Peran Akademisi dalam Pengembangan Transportasi

Rektor Universitas Indonesia, Ari Kuncoro, juga menyoroti pentingnya peran akademisi dalam sektor transportasi. Menurutnya, transportasi darat bukan hanya sekadar menghubungkan wilayah, tetapi juga merupakan pondasi dalam pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Akademisi memegang peranan penting dalam kajian-kajian strategis untuk mendukung sektor transportasi,” ujarnya.

Ari Kuncoro menekankan bahwa UI, sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi terbaik di Indonesia, berkewajiban untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan bangsa. “Kami berusaha memberikan rekomendasi yang konstruktif bagi Kemenhub, memastikan bahwa pembangunan transportasi berlandaskan pada kesejahteraan masyarakat, kelestarian lingkungan, dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global,” kata Ari.

Turut hadir dalam seminar tersebut tokoh-tokoh penting, termasuk Menteri PPN Bappenas RI 2016-2019, Prof. Bambang Brodjonegoro, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Risyapudin Nursin, serta akademisi dari University of Tokyo, Jepang, Assoc. Prof. Dr. Dinesh Manandhar. Kehadiran mereka menambah bobot diskusi yang diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi konstruktif bagi perkembangan sektor transportasi di Indonesia.

Seminar ini menjadi momentum penting bagi Kementerian Perhubungan dan akademisi untuk bersinergi dalam menciptakan sistem transportasi yang lebih baik. Apresiasi Menhub terhadap masukan dari akademisi menunjukkan bahwa pemerintah sangat terbuka terhadap evaluasi dan inovasi yang dapat mendukung kemajuan sektor transportasi. Dengan kerjasama yang kuat antara berbagai pihak, diharapkan sektor transportasi Indonesia dapat berkembang menjadi lebih cerdas, terintegrasi, dan berkelanjutan.

Tag:

#Transportasi, #BudiKaryaSumadi, #SistemTransportasi, #UniversitasIndonesia, #Kemenhub, #InfrastrukturTransportasi, #Akademisi, #PembangunanEkonomi

 

Sumber berita : Dephub RI

About The Author