Menhub Budi Karya Sumadi: Sinergi Kuat Diperlukan untuk Pencegahan Korupsi
Kabarejateng – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa pencegahan tindak pidana korupsi memerlukan sinergi yang kuat dari semua pihak. Pernyataan ini disampaikan Menhub dalam Kuliah Umum bertema “Pengelolaan Keuangan Negara Sebagai Bagian Kegiatan Antikorupsi” yang diadakan di Jakarta pada Selasa (1/10).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pentingnya Sinergi dalam Pencegahan Korupsi
Dalam sambutannya, Menhub Budi Karya mengungkapkan, “Pencegahan korupsi membutuhkan sinergi yang kuat dari semua pihak. Budaya antikorupsi harus dimulai dari keluarga, pendidikan, hingga dunia kerja dengan cara yang beraneka ragam.” Dia menekankan bahwa edukasi, pengawasan berlapis, serta penerapan kebijakan yang efisien dan memaksimalkan teknologi sangat diperlukan untuk mencapai tujuan ini.
Menhub juga meminta para mahasiswa yang bernaung di bawah Kementerian Perhubungan untuk memiliki integritas tinggi sebagai generasi penerus bangsa. “Pembangunan di Indonesia dapat dilakukan dengan cepat, aman, dan bebas dari korupsi,” tambahnya. Ia menjelaskan pentingnya integritas dalam mengelola keuangan negara secara transparan dan akuntabel.
Mengoptimalkan Teknologi untuk Pengelolaan Keuangan
Dalam era digital saat ini, pemerintah berkomitmen untuk mendorong pengelolaan keuangan negara yang akuntabel, transparan, dan berintegritas dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Menhub menekankan bahwa aplikasi-aplikasi yang ada dapat menciptakan transparansi dalam proses perencanaan, penganggaran, dan pembayaran elektronik untuk pengadaan barang dan jasa di instansi pemerintah.
“Keberadaan teknologi ini sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan keuangan negara,” ujarnya. Dengan demikian, semua pihak diharapkan dapat berperan aktif dalam pencegahan korupsi.
Tujuan Kuliah Umum
Kuliah Umum yang diselenggarakan kali ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa mengenai pentingnya pengelolaan keuangan negara yang bersih dan transparan. Selain itu, acara ini juga bertujuan memberikan pemahaman tentang mekanisme pengawasan keuangan negara serta peran mahasiswa dalam mencegah korupsi di masa depan.
Menhub juga menyatakan bahwa mahasiswa sebagai generasi penerus memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga integritas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan negara.
Hadirnya Pimpinan BPK dan Kemenhub
Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Pimpinan I Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Nyoman Adhi Suryadnyana, Kepala Badan BPSDM Perhubungan Subagiyo, serta pimpinan tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Kemenhub. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama dalam memerangi korupsi dan mendorong pengelolaan keuangan negara yang baik.
Pencegahan tindak pidana korupsi di Indonesia memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga institusi pendidikan. Dengan adanya sinergi yang kuat dan pemanfaatan teknologi, diharapkan pengelolaan keuangan negara dapat menjadi lebih transparan dan akuntabel, sehingga menciptakan masa depan yang gemilang bagi Indonesia.
Tag:
- Pencegahan Korupsi,Keuangan Negara,Integritas,Teknologi Informasi,Budaya Antikorupsi
Sumber berita : Kemenhub RI