12 September 2024

Menlu RI Serukan Kolaborasi Global di Indonesia-Africa Parliamentary Forum 2024

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, memimpin pembukaan Indonesia-Africa Parliamentary Forum 2024 di Bali. Forum ini menekankan kolaborasi global dan peran parlemen dalam menghadapi tantangan internasional. Temukan informasi terbaru tentang IAPF 2024 dan kontribusi Indonesia untuk kemitraan global. Sumberfoto : https://kemenparekraf.go.id/

Kabarejateng – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, memimpin sambutan kunci pada pembukaan Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) yang pertama di Nusa Dua, Bali, pada Minggu (1/9/2024). Forum ini mengumpulkan para ketua parlemen dari Indonesia dan negara-negara Afrika untuk membahas berbagai isu global dan mempererat hubungan antara kedua belah pihak.

Kolaborasi Global untuk Mewujudkan Semangat Bandung

Dalam pidatonya, Menlu Retno Marsudi menekankan pentingnya kolaborasi antar-parlemen di tengah kondisi global yang semakin kompleks. Ia menyebutkan bahwa meskipun Indonesia dan negara-negara Afrika terpisah secara geografis, kesamaan nilai-nilai solidaritas dan kesetaraan yang berakar dari Semangat Bandung Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 terus menyatukan kedua belah pihak.

“Meskipun kita terpisah secara geografis, kesamaan nilai-nilai solidaritas dan kesetaraan yang berakar dari Semangat Bandung (Bandung Spirit) Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 terus menyatukan kita,” ujar Menlu Retno. “Indonesia berkomitmen untuk mempererat hubungan ini dan mewujudkan Semangat Bandung dalam kerja sama praktis yang menguntungkan masyarakat Indonesia dan negara-negara Afrika.”

Retno Marsudi juga menyoroti pentingnya kolaborasi antar-parlemen dalam menghadapi tantangan global seperti ketidakpastian ekonomi, ketegangan geopolitik, dan dampak perubahan iklim. Ia menyatakan bahwa parlemen harus berfungsi tidak hanya sebagai pembuat undang-undang, tetapi juga sebagai jembatan antara aspirasi masyarakat dan kebijakan publik.

“Parlemen bukan hanya berfungsi sebagai pembuat undang-undang, tapi harus bisa menjadi jembatan antara aspirasi masyarakat dan kebijakan publik,” tegas Retno.

Dalam pidatonya, Menlu Retno menyoroti tiga peran penting parlemen dalam menghadapi tantangan global:

  1. Menjaga Perdamaian dan Stabilitas: Menlu Retno menekankan bahwa perdamaian dan stabilitas adalah syarat utama bagi jalannya pembangunan. Dalam isu Palestina, ia menggarisbawahi pentingnya peran parlemen dalam memobilisasi tekanan publik internasional, mendukung bantuan kemanusiaan, serta mendorong solusi dua negara. “Bersama-sama, kita harus terus perjuangkan keadilan dan kemanusiaan bagi rakyat Palestina,” ujar Retno.
  2. Memperluas Kerja Sama di Bidang Strategis: Menlu menyebutkan potensi besar dalam kerja sama di bidang kesehatan, ketahanan pangan, perdagangan, investasi, energi, dan pertambangan. Kerja sama ini, menurutnya, dapat membuka peluang baru untuk kemajuan bersama.
  3. Memajukan Solidaritas Global South: Retno menekankan pentingnya memajukan solidaritas Global South dalam mendorong agenda pembangunan dan kebijakan global yang mencerminkan kebutuhan dan aspirasi negara-negara berkembang. Ini sejalan dengan Semangat Bandung 1955 yang mengedepankan solidaritas internasional.

IAPF 2024 berlangsung sebagai bagian dari Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak atau High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024 dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2. Acara ini diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, mulai 31 Agustus hingga 2 September 2024, dan dihadiri oleh 43 ketua dan anggota parlemen dari 15 negara di Afrika.

Forum parlemen ini mengambil tema “Forging Indonesia – Africa Parliamentary Partnership for Development,” yang menekankan pentingnya kemitraan parlementer untuk pembangunan berkelanjutan.

Forum Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) 2024 merupakan kesempatan berharga untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan negara-negara Afrika. Dengan menekankan kolaborasi global, peran parlemen, dan solidaritas internasional, forum ini berpotensi menghasilkan kemitraan yang lebih erat dan solusi efektif untuk tantangan global. Menlu Retno Marsudi mengajak semua peserta untuk memanfaatkan kemitraan parlementer guna mencapai tujuan bersama berupa perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan bagi semua.

 

Sumber berita : Kemenkraf Republik Indonesia

About The Author