Menparekraf Resmikan Desa Wisata Les Masuk 50 Besar ADWI 2024: Waktu yang Tepat untuk Menyaksikan Pesona Wisata Bali Utara
Kabarejateng – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan Desa Wisata Les, Kabupaten Buleleng, sebagai salah satu dari 50 besar desa wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Peresmian ini menandai pengakuan atas keunggulan dan potensi wisata yang dimiliki Desa Les, yang semakin menegaskan posisi Bali sebagai salah satu destinasi wisata terkemuka di Indonesia.
Desa Wisata Les, yang terletak di Bali Utara, menawarkan berbagai daya tarik alam dan budaya yang unik. Dari Air Terjun Yeh Mampeh yang mempesona, trekking Bukit Yangudi yang menyegarkan, hingga Tempat Melukat Yeh Anakan dengan air suci dari mata air alami, desa ini menyajikan pengalaman wisata yang tidak dapat ditemukan di tempat lain. Selain itu, wisata bawah laut dengan keindahan terumbu karang yang dijaga dengan baik menambah daya tarik kawasan ini.
Salah satu keunikan Desa Wisata Les adalah sentra pembuatan garam organik. Garam yang dikenal dengan nama garam palungan ini dibuat dengan cara tradisional menggunakan batang kelapa sebagai bidang jemur. Proses pembuatan ini menghasilkan garam sehat tanpa pemutih dan yodium, yang telah dikenal secara internasional dan memiliki potensi besar untuk pasar ekspor. BUMDes setempat juga menginovasi produk garam dengan berbagai rasa seperti rosemary, garlic, pedas, dan daun kelor, menjadikannya oleh-oleh yang menarik dan otentik.
Dukungan dari Kemenparekraf dan Pengembangan Desa Wisata
Dalam kunjungannya, Menparekraf Sandiaga Uno mengungkapkan apresiasinya terhadap Desa Wisata Les. “Saya mengucapkan selamat kepada Desa Wisata Les yang berhasil masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia. Ini adalah pengakuan atas kerja keras dan dedikasi masyarakat desa dalam mengembangkan potensi wisata mereka,” ujar Sandiaga.
Sandiaga juga menyoroti peran penting desa wisata dalam mendukung ekonomi lokal dan nasional. “Desa wisata menjadi pendorong utama untuk pengembangan ekonomi desa dan sebagai platform untuk mempromosikan potensi desa-desa wisata di Indonesia. Membangun desa berarti melestarikan Indonesia jaya,” tambahnya.
Pj Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, menyampaikan terima kasih atas dukungan Kemenparekraf dalam pengembangan pariwisata di Desa Wisata Les. “Kehadiran Menparekraf dan pengakuan sebagai salah satu dari 50 besar ADWI memberikan dorongan positif bagi pariwisata berbasis komunitas di Buleleng,” ungkap Ketut.
Acara peresmian ini juga dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati; Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Desa dan PDTT, Ivanovich Agusta; Kadispar Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun; serta Koordinator ASTRA wilayah Bali, Alexandra Dewi. Mereka bersama-sama merayakan pencapaian Desa Wisata Les dan mendukung upaya pengembangan desa wisata di Bali.
Desa Wisata Les menjadi contoh cemerlang dari bagaimana pariwisata berbasis komunitas dapat berkembang pesat dengan dukungan yang tepat. Potensi wisata di Bali Utara, dengan kekayaan alam dan budaya yang dimilikinya, menawarkan banyak peluang bagi para wisatawan dan investor. Perkembangan ini diharapkan akan memacu pertumbuhan ekonomi lokal serta meningkatkan daya tarik Bali sebagai destinasi wisata unggulan.
Sumber berita Kemenkraf Republik Indonesia