Menparekraf Tinjau Lokasi Pengembangan Atraksi Wisata di DPSP Candi Borobudur
Kabarejateng – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi lokasi pengembangan atraksi wisata di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Penataan Lintas Generasi
Dalam sambutannya, Sandiaga menyatakan, “Alhamdulillah, lima Destinasi Super Prioritas hari ini kita kerja tuntas. Borobudur ini memakan waktu hampir 32 tahun dalam penataan, yang merupakan lintas generasi.” Ia menambahkan bahwa Museum Borobudur dan Kampung Seni Borobudur dibangun untuk menjadi area parkir, sentra oleh-oleh, dan pusat aktivitas masyarakat, memberikan alternatif pengalaman berkunjung.
Kampung Seni, yang merupakan lokasi untuk 1.943 kios UMKM, sebelumnya menempati Zona 2 Kompleks Candi Borobudur. Menparekraf menegaskan bahwa penataan kawasan Borobudur akan berbasis Single Authority Management yang akan mengelola aspek pariwisata, konservasi, hingga komersial.
Pendapatan dan Dampak Sosial
Sandiaga memperkirakan total pendapatan dari pariwisata dan ekonomi kreatif di kawasan Candi Borobudur dapat mencapai Rp45 triliun. Hal ini diharapkan berdampak positif bagi masyarakat sekitar, terutama pelaku UMKM. “Kawasan ini akan diinterkoneksikan dengan Yogyakarta International Airport, yang diharapkan bisa menyumbang dua juta wisatawan mancanegara dan hingga 20 juta wisatawan nusantara,” ujar Sandiaga.
Pengembangan kawasan ini mengedepankan pariwisata hijau, termasuk net zero emissions. Hanya kendaraan listrik yang diperbolehkan berada di area Candi Borobudur. Kemenparekraf akan menghitung emisi karbon yang dikeluarkan oleh wisatawan melalui carbon footprint calculator. “Kami targetkan setiap tahun carbon footprint-nya harus menurun,” lanjutnya.
Warisan Budaya dan Kegiatan Spiritual
Candi Borobudur, sebagai situs warisan dunia UNESCO sejak 1991, telah menjadi magnet bagi wisatawan, terutama umat Buddha. Event spiritual rutin seperti Waisak, Mindful Walking Meditation, dan Pabajja Samanera Sangha International Congress menjadi bagian dari kegiatan yang menarik pengunjung.
Menko Marves Luhut B. Pandjaitan mengapresiasi rampungnya penataan atraksi wisata yang melengkapi pengalaman berwisata di Candi Borobudur. “Setelah 32 tahun, penataan ini selesai di akhir masa pemerintahan Presiden Joko Widodo,” ujar Luhut. Ia menegaskan bahwa ruang diskusi dengan berbagai pihak masih terbuka untuk menyempurnakan penataan ulang kawasan.
Hadir mendampingi Menparekraf adalah Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto, serta Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB) Agustin Perangin-angin. Turut hadir Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono, dan tamu undangan lainnya.
Tag: #Borobudur, #Menparekraf, #SandiagaUno, #Pariwisata, #DPSP, #AtraksiWisata
Sumber berita : Kemanparekraf Republik Indonesia