15 Oktober 2024

MTQ Nasional Ke-30 di Kalimantan Timur: Tolok Ukur Kesuksesan Paduan Modernitas dan Spiritualitas

MTQ Nasional Ke-30 di Kalimantan Timur: Tolok Ukur Kesuksesan Paduan Modernitas dan Spiritualitas

MTQ Nasional ke-30 di Kalimantan Timur menjadi tolok ukur kesuksesan paduan modernitas dan spiritualitas. KH. Nasaruddin Umar memandang MTQ sebagai katalisator bagi pembentukan generasi Qur’ani yang berkualitas di tengah transformasi IKN. sumber foto : kemenag.go.id

Kabarejateng  — Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-30 yang berlangsung di Samarinda, Kalimantan Timur, telah menyedot perhatian nasional sebagai salah satu ajang penting yang menggabungkan kecemerlangan religius dan modernitas. Kegiatan ini tidak hanya sekadar kompetisi bacaan Al-Qur’an, tetapi juga dianggap sebagai katalisator bagi pembentukan generasi muda yang lebih Qur’ani, seperti diungkapkan oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, KH. Nasaruddin Umar.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

MTQ Nasional sebagai Katalisator Generasi Qur’ani

KH. Nasaruddin Umar menekankan pentingnya MTQ ke-30 bukan hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi sebagai langkah strategis untuk membentuk generasi muda yang lebih dekat dengan nilai-nilai Al-Qur’an. “Ini bukan hanya soal membaca Al-Qur’an dengan indah. MTQ ke-30 harus dilihat sebagai katalisator bagi pembentukan generasi muda yang lebih Qur’ani,” ujarnya di Samarinda pada Sabtu (14/9/2024).

Kalimantan Timur, yang saat ini tengah menjadi pusat perhatian sebagai calon Ibu Kota Nusantara (IKN), menunjukkan kemampuannya untuk mengelola dua acara besar secara berurutan tanpa mengorbankan kualitas. Peresmian IKN pada 17 Agustus lalu dan penyelenggaraan MTQ Nasional ke-30 merupakan contoh nyata dari keberhasilan provinsi ini dalam menggabungkan pembangunan fisik dengan pembentukan karakter spiritual masyarakat.

“Saya kagum melihat bagaimana Kalimantan Timur mampu mempersiapkan dua acara besar secara berurutan tanpa mengorbankan kualitas salah satu di antaranya. Ini adalah bukti bahwa mereka siap, tidak hanya dalam hal infrastruktur, tetapi juga dalam mengembangkan nilai-nilai keagamaan di masyarakat,” ungkap KH. Nasaruddin Umar.

Baca Juga : Produk Inkubasi Bisnis Pesantren Meriahkan Expo MTQ Nasional 2024 di Samarinda

Harapan untuk Generasi Muda yang Qur’ani

KH. Nasaruddin Umar juga menggarisbawahi harapannya untuk generasi muda yang tumbuh di tengah kota modern IKN, namun tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Al-Qur’an. “Bayangkan, generasi yang tumbuh di tengah kota modern IKN, tetapi tetap dibimbing oleh nilai-nilai Al-Qur’an. Ini yang kita butuhkan untuk masa depan bangsa,” ujarnya.

Keberhasilan Kalimantan Timur dalam menghelat MTQ Nasional dengan standar baru diakui sebagai prestasi yang layak dijadikan tolok ukur bagi provinsi lain. “Rapi, matang, dan sangat inspiratif. Saya berharap momentum ini terus bergulir, bukan hanya sebagai agenda rutin, tetapi sebagai bagian dari pembentukan karakter bangsa yang lebih Qur’ani,” tutupnya.

MTQ Nasional di Kalimantan Timur tidak hanya menjadi ajang kompetisi bacaan Al-Qur’an, tetapi juga sebuah pesan bahwa spiritualitas harus seiring dengan kemajuan modernitas. Di tengah transformasi besar yang dibawa oleh IKN, generasi muda Qur’ani menjadi harapan untuk kemajuan yang tetap berpijak pada nilai-nilai luhur.

Tag: MTQ Nasional 2024, Kalimantan Timur, Ibu Kota Nusantara, KH. Nasaruddin Umar, Generasi Qur’ani, Pembangunan Karakter, Modernitas dan Spiritualitas, Expo MTQ Samarinda, Kegiatan Religius

 

Sumber berita : Kemenag Republik Indonesia

About The Author