9 September 2024

Pemerintah Kabupaten Blitar Diminta Berinovasi: Yusharto Huntoyungo Serukan Kreativitas untuk Perluasan Manfaa

Kepala BSKDN, Yusharto Huntoyungo, mendorong perangkat daerah Blitar untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi. Pelajari bagaimana langkah ini akan mempengaruhi pelayanan publik dan pengembangan daerah. Sumber foto : https://www.kemendagri.go.id/

Kabarejateng – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Yusharto Huntoyungo, telah mengeluarkan seruan penting kepada seluruh perangkat daerah di Kabupaten Blitar untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam upaya memperluas manfaat yang dapat diperoleh dari kebijakan dan program yang ada. Hal ini disampaikannya pada Rapat Koordinasi Kelitbangan Kabupaten Blitar yang diadakan di Kampung Coklat, Blitar, pada Rabu (28/8/2024).

Dalam sambutannya, Yusharto mengungkapkan pentingnya melihat capaian inovasi saat ini bukan sebagai hasil akhir, melainkan sebagai langkah awal untuk memacu dinas-dinas lain agar terus berinovasi. “Kami berharap capaian yang sudah ada sekarang ini bukan menjadi hasil akhir, tetapi menjadi pemacu untuk dinas-dinas yang lain untuk terus berinovasi. Perangkat daerah Blitar harus saling mendukung untuk berinovasi agar perluasan manfaat inovasi terus berjalan,” tegas Yusharto.

Menurut Yusharto, tantangan besar yang dihadapi pemerintah daerah saat ini adalah memberikan pelayanan publik yang cepat, mudah, dan murah, sejalan dengan kompleksitas penyelenggaraan pemerintahan yang terus meningkat. Inovasi dinilai bukan hanya sebagai pilihan, melainkan sebagai solusi efektif untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada di daerah. Pemerintah Kabupaten Blitar, misalnya, terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui berbagai inovasi.

Yusharto juga menyoroti pentingnya kolaborasi antar perangkat daerah untuk berbagi pengalaman dan ide-ide kreatif. Dengan adanya sinergi tersebut, inovasi yang berhasil di satu sektor bisa diadaptasi dan dikembangkan di sektor lain, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh lebih banyak pihak. “Dengan replikasi daerah yang akan memulai suatu inovasi tidak berpikir lagi dari nol, melainkan sudah ada yang bisa diadopsi, lalu bisa diterapkan, disesuaikan konteksnya, ada kebaruan di tempat Bapak/Ibu sekalian,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Yusharto memberikan apresiasi kepada Pemkab Blitar atas partisipasinya dalam pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID) sejak tahun 2020. Berdasarkan data, Blitar menunjukkan fluktuasi yang cukup dinamis dalam peringkat IID: dari urutan ke-37 pada tahun 2020, urutan 39 pada tahun 2021, urutan 77 pada tahun 2022, dan kembali meningkat menjadi urutan ke-32 pada tahun 2023. “Fluktuasi ini menandakan adanya kompetisi yang sangat dinamis dari satu daerah terhadap daerah lain,” tambahnya.

Di sisi lain, Yusharto juga menekankan pentingnya penguatan peran lembaga kelitbangan dan inovasi daerah dalam membangun ekosistem inovasi yang lebih baik. Untuk membangun budaya inovasi yang berkelanjutan, Pemkab Blitar perlu dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, perguruan tinggi, masyarakat, serta media dan aktor strategis lainnya. “Dengan framework kerja sama multiple helix, diharapkan daerah akan mampu menguatkan ekosistem dan budaya inovasi di wilayahnya masing-masing,” pungkasnya.

 

 

Sumber berita : Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia 

About The Author