13 Oktober 2024

Presiden Jokowi Soroti Potensi Geotermal Indonesia dalam IIGCE 2024 untuk Energi Hijau

Presiden Jokowi Soroti Potensi Geotermal Indonesia dalam IIGCE 2024 untuk Energi Hijau

Dalam pembukaan IIGCE 2024, Presiden Jokowi menegaskan potensi besar geotermal Indonesia sebagai sumber energi hijau. Simak peluang dan tantangan yang dihadapi dalam transisi energi ini. sumber foto : presidenri.go.id

Kabarejateng  — Dalam sambutannya pada pembukaan 10th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) Tahun 2024 di Jakarta Convention Center, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi bagian penting dalam transisi ke energi hijau. Ia menyoroti potensi besar sumber energi geotermal di Indonesia, yang diperkirakan mencapai 40% dari potensi dunia.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

“Indonesia adalah pemilik potensi besar geotermal yang saat ini baru dimanfaatkan sebesar 11%. Masih banyak peluang untuk mengembangkan potensi ini,” ujar Presiden Jokowi. Pernyataan ini menunjukkan keyakinan pemerintah dalam memanfaatkan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan.

Tantangan dalam Transisi Energi Hijau

Meskipun potensi geotermal sangat besar, Presiden Jokowi menyadari bahwa negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, menghadapi berbagai tantangan dalam transisi menuju energi hijau. Beberapa isu yang dihadapi antara lain keterjangkauan harga energi, keadilan akses bagi masyarakat, dan kurangnya teknologi yang terbuka.

“Forum IIGCE diharapkan dapat menjadi titik tengah untuk berbagi risiko dan beban, serta menghasilkan terobosan yang memungkinkan keputusan cepat untuk mengatasi tantangan ini,” kata Jokowi. Harapan ini menandakan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mencapai tujuan bersama dalam transisi energi.

Peluang Pembangkit Listrik Panas Bumi

Presiden juga mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi. Meskipun telah ada upaya untuk memanfaatkan energi hijau, laju perkembangan proyek masih perlu dipercepat. “Proses perizinan dan konstruksi yang bisa memakan waktu 5-6 tahun menjadi kendala. Ini harus segera diperbaiki agar dari total potensi 24 ribu megawatt, lebih dari 11% dapat segera direalisasikan,” ungkapnya.

Saat ini, Indonesia memiliki lima pembangkit listrik panas bumi, baik yang dimiliki pemerintah maupun swasta. Jokowi berharap penambahan ini akan mendorong transisi energi yang lebih cepat dan efisien.

Akses Energi yang Berkeadilan

Presiden Jokowi menekankan pentingnya akses energi yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat. “Kami ingin memastikan bahwa transisi hijau ini membawa kesejahteraan yang inklusif dan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat,” ujarnya. Hal ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk menjadikan energi sebagai hak yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat.

Dalam acara tersebut, Presiden juga didampingi oleh beberapa menteri, termasuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia dan Menteri BUMN Erick Thohir. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh pemerintah dalam upaya memajukan sektor energi terbarukan di Indonesia.

IIGCE 2024 menjadi platform penting bagi Indonesia untuk mengekspresikan komitmennya dalam transisi energi hijau melalui pemanfaatan potensi geotermal. Dengan tantangan yang ada, Presiden Jokowi berharap forum ini dapat menghasilkan solusi inovatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi, dan mempercepat realisasi proyek-proyek energi terbarukan.

Tag: Geotermal, IIGCE 2024, Energi Hijau, Jokowi, Indonesia

 

Sumber berita : presidenri.go.id

About The Author