19 Februari 2025

Sinergi Usaha SPBU: Masjid Sabilal Muhtadin Menjadi Teladan Pengelolaan Aset Masjid

1728007505

Masjid Sabilal Muhtadin di Banjarmasin raih penghargaan Masjid Raya Terbaik dalam AMPeRa 2024. Inovasi pengelolaan aset melalui SPBU jadi contoh ekonomi syariah yang berkelanjutan. sumber foto : kemenag.go.id

Kabarejateng  – Masjid Sabilal Muhtadin di Banjarmasin berhasil meraih penghargaan sebagai Masjid Raya Terbaik dalam ajang Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah (AMPeRa) 2024. Penghargaan ini diberikan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama (Kemenag) di Solo, pada Selasa (1/10/2024). Keberhasilan ini tidak hanya dilihat dari aspek pelayanan ibadah, tetapi juga dari inovasi dalam pengembangan ekonomi syariah yang berkelanjutan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Inovasi Ekonomi Berbasis Syariah

Ketua Masjid Sabilal Muhtadin, Darul Quthni, menjelaskan bahwa salah satu inovasi yang diterapkan adalah kemitraan dengan pengusaha untuk mendirikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di atas tanah milik masjid. “Kami ingin menjadikan Masjid Sabilal Muhtadin bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pengembangan ekonomi umat,” ujarnya dalam acara International Symposium on Innovative Masjid (ISIM) 2024 yang beriringan dengan AMPeRa 2024.

Kemitraan ini menghasilkan keuntungan yang dibagi dua, yaitu 50% untuk pemegang saham SPBU dan 50% untuk masjid. Dari bagian masjid, 15% dialokasikan untuk Koperasi Karyawan (KOPKAR) Sabilal Muhtadin, sementara 35% digunakan untuk operasional masjid dan kegiatan sosial, termasuk bantuan modal usaha bagi pelaku UMKM di sekitar masjid.

Program Sosial yang Mendorong Kesejahteraan

Masjid Sabilal Muhtadin, yang didirikan pada tahun 1981, tidak hanya unggul dari segi fisik, tetapi juga memiliki berbagai program sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Di antara program tersebut adalah pendirian Klinik Sehat yang memberikan layanan kesehatan bagi jemaah, terutama saat pengajian dan salat Jumat. Selain itu, masjid ini juga mengelola Radio Sabilal Muhtadin yang menjangkau masyarakat melalui dua pemancar FM dan AM.

“Buletin khotbah Jumat yang kami terbitkan secara berkala juga berfungsi sebagai referensi bagi masjid-masjid agung di Kalimantan Selatan,” tambah Darul Quthni. Hal ini menunjukkan bahwa Masjid Sabilal Muhtadin tidak hanya peduli terhadap jemaahnya, tetapi juga berkontribusi dalam pembinaan keagamaan di wilayah tersebut.

Pengakuan dari Kementerian Agama

Akmal Salim Ruhana, Kasubdit Kemasjidan Kemenag, menyatakan bahwa berbagai inovasi yang dihadirkan oleh Masjid Sabilal Muhtadin menunjukkan bahwa tempat ibadah dapat memiliki peran lebih besar dalam pengembangan ekonomi dan kesejahteraan umat. “Peran masjid tidak hanya terbatas pada ruang ibadah semata, tetapi juga mampu menyejahterakan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi,” jelas Akmal.

Dalam AMPeRa 2024, sebanyak 33 masjid dinobatkan sebagai pemenang dalam 11 kategori, termasuk kategori Masjid Raya Percontohan, Masjid Agung, Masjid Bersejarah, dan Masjid Ramah Anak dan Perempuan. Ini menunjukkan bahwa banyak masjid di Indonesia berusaha untuk tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga berkontribusi dalam kesejahteraan masyarakat.

Kesimpulan

Pengelolaan aset yang inovatif oleh Masjid Sabilal Muhtadin menjadi contoh nyata bagi masjid-masjid lain di Indonesia. Dengan memadukan aspek ibadah dan ekonomi, masjid ini menunjukkan bahwa tempat ibadah dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan umat. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi masjid lain untuk mengembangkan program-program serupa yang tidak hanya bermanfaat bagi jemaah, tetapi juga bagi masyarakat luas.

Tag:

  • Masjid Sabilal Muhtadin,AMPeRa 2024,Pengelolaan Aset Masjid,Ekonomi Syariah,Program Sosial Masjid

Sumber berita : Kemenag RI

About The Author