Terminal Leuwipanjang: Model Percontohan Pengembangan Terminal Tipe A
Kabarejateng – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengumumkan bahwa Terminal Leuwipanjang di Bandung, Jawa Barat, akan dijadikan model percontohan untuk pengembangan terminal tipe A di seluruh Indonesia. Dalam kunjungannya ke terminal pada Sabtu (28/9), Menhub menggarisbawahi pentingnya terminal ini tidak hanya sebagai pusat transportasi, tetapi juga sebagai pusat aktivitas masyarakat.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Fasilitas Lengkap dan Nyaman
Terminal Leuwipanjang menawarkan fasilitas yang lengkap, mulai dari ruang tunggu yang nyaman hingga area komersial dan panggung pertunjukan. Hal ini menjadikan terminal ini lebih dari sekadar tempat transit, tetapi juga tempat berkumpul dan beraktivitas bagi masyarakat setempat. “Terminal Leuwipanjang dapat menjadi model percontohan bagi daerah lain dalam mengembangkan terminal yang modern dan berorientasi pada pelayanan masyarakat,” kata Menhub.
Budi Karya menjelaskan bahwa tampilan Terminal Leuwipanjang yang bersih, rapi, dan nyaman seperti pusat perbelanjaan merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo. Presiden menginginkan terminal yang aman dan nyaman, menjauhkan stigma negatif yang sering melekat pada terminal bus. “Di Terminal Leuwipanjang saya lihat bagus, dingin, gembira, digitalisasi, jauh dari apa yang digambarkan selama ini,” ungkap Menhub.
Digitalisasi dan Kemudahan Transaksi
Salah satu aspek yang diapresiasi oleh Menhub adalah implementasi sistem digitalisasi di Terminal Leuwipanjang. Dengan adanya sistem pembelian tiket online dan integrasi dengan layanan Samsat, masyarakat kini dapat melakukan berbagai transaksi dengan lebih mudah dan efisien. “Digitalisasi telah mengubah wajah transportasi publik. Masyarakat kini dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan praktis,” tambahnya.
Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung
Sebelum meninjau Terminal Leuwipanjang, Menhub juga menggunakan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) dari Stasiun Halim menuju Stasiun Bandung. Perjalanan ini merupakan bagian dari evaluasi terhadap kereta api cepat pertama di Indonesia. “Saya mencoba melakukan evaluasi terhadap kereta api cepat Whoosh. Ini semua tidak lepas dari apa yang menjadi visi misi Presiden Jokowi,” ungkap Menhub.
Peningkatan Kompetensi Masinis
Salah satu hasil evaluasi yang positif adalah peningkatan kompetensi para masinis lokal. “Saya mengapresiasi dan sangat senang melihat antusiasme para masinis dari Indonesia dalam belajar dan mengembangkan kemampuannya. Ini menunjukkan komitmen mereka untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang,” tutur Menhub. Saat ini, delapan masinis Indonesia sedang menjalani pelatihan untuk mengoperasikan Kereta Api Cepat dengan pihak Cina.
Komitmen Terhadap Transportasi Massal
Dengan menjadikan Terminal Leuwipanjang sebagai model percontohan dan meningkatkan kualitas kereta api cepat, Kementerian Perhubungan menunjukkan komitmen untuk mengembangkan angkutan massal perkotaan dan antar kota. “Ke depan, kami akan terus berupaya meningkatkan konektivitas antar moda transportasi dan mengintegrasikan berbagai layanan publik di terminal,” kata Menhub, menekankan pentingnya infrastruktur transportasi yang modern dan terintegrasi.
Pengembangan Terminal Leuwipanjang sebagai model percontohan terminal tipe A menunjukkan langkah positif Kementerian Perhubungan dalam meningkatkan kualitas layanan transportasi publik di Indonesia. Dengan fasilitas yang nyaman dan digitalisasi yang memudahkan masyarakat, terminal ini diharapkan dapat mengubah persepsi masyarakat tentang terminal bus. Selain itu, pengembangan kereta api cepat juga menjadi bagian dari upaya untuk memperkuat sistem transportasi massal di Indonesia.
Tag: Terminal Leuwipanjang, Budi Karya Sumadi, Transportasi Indonesia, Terminal Tipe A, Digitalisasi Transportasi
Sumber berita : Kementrian Perhubungan